Tags

Emosi Bisa Sabotase Olahraga


Emosi Bisa Sabotase Olahraga


Ohio - Seseorang dengan pikiran lebih netral, yaitu tidak terlalu senang atau sedih, cenderung konsisten berolahraga. Berbeda dengan mereka yang sedang bersedih. Kesedihan biasanya akan mempengaruhi keputusan mereka untuk beraktivitas di luar ruangan.

Untuk mendukung penelitian ini terdapat 153 mahasiswa yang dibagi menjadi tiga kelompok. Satu grup menyaksikan tayangan televisi America's Funniest Home Video. Grup yang kedua menyaksikan tayangan sedih dari film Marley & Me, yang mengisahkan matinya binatang peliharaan keluarga. Sedangkan grup ketiga menonton sebuah klip dari dokumentasi bisnis. Setiap video didesain untuk membantu mahasiswa menjadi positif, negatif, atau netral dalam mood mereka.

Setelah menonton tayangan tersebut selama 10 menit, para mahasiswa diminta untuk mengisi kuesioner kebugaran. Survei ini menanyakan seberapa sering mereka rutin berolahraga dan seberapa sering mereka aktif dalam kegiatan fisik. Survei juga memasukkan pertanyaan yang didesain untuk mengetahui apakah menonton video membuat mereka merasa bahagia, sedih, atau netral.

Hasil riset menunjukkan bahwa hampir 72 persen dari mahasiswa tersebut melakukan olahraga dalam tiga hari sebelumnya dan sedikit lebih dari dua pertiganya melakukan olahraga tiga kali seminggu. 

"Hasil penelitian kami menunjukkan, terlepas dari keadaan emosional, orang umumnya percaya bahwa olahraga adalah perilaku yang biasa mereka lakukan," kata penulis studi Jennifer Catellier, asisten profesor komunikasi di Universitas Heights, Ohio. Namun, ketika mereka membuat keputusan yang lebih emosional, mereka akan melawan keyakinan itu dan melakukan kegiatan yang lebih menarik dari olahraga. 

Sedangkan mereka yang menonton video menyenangkan mendorong berperilaku kurang aktif. Di sisi lain, merasa yang sangat sedih tampaknya menekan sikap tentang perilaku berolahraga. Sedangkan orang-orang yang berada dalam keadaan emosi netral cenderung membuat keputusan yang lebih bijaksana.

Studi ini menunjukkan bahwa terkadang emosi, baik positif maupun negatif, akan mencegah seseorang terlibat dalam perilaku kesehatan yang bermanfaat, seperti olahraga.

0 comments:

Blogger Template by Clairvo