Tags

Pemerkosa dan yang diperkosa sama-sama menikmati



Apapun kilah Daming Sanusi, pernyataan bahwa pemerkosa dan yang diperkosa sama-sama menikmati menggambarkan logika murninya. Jawaban spontan dia merupakan refleksi asli cara memandang masalah perkosaan. Jadi, jika selama ini kasus perkosaan dihukum rendah, karena logika hakim seperti itu.

Di beberapa negara bagian AS yang dikenal liberal pemerkosa anak, bisa dihukum mati. Lah, ini hakim bisa enjoy dan tanpa rasa bersalah menjadikan perkosaan sebagai canda, di forum resmi lagi. Benar-benar sebuah gambaran riil beginilah hukum negeri ini yang sebenarnya. Jika perkosaan dijadikan bahan canda dengan logika ngawur seperti itu, wajar saja, kasus-kasus korupsi dan tindak pidana lain jadi mainan hakim. Mengerikan sekali belantara hukum di negeri ini.


Dari dulu dalam kasus perkosaan saya selalu mengingatkan, agar hakim, siapapun dia harus mempertimbangkan kondisi korban perkosaan. Jangan hanya melihat sosok terdakwa! Amati dan pahami akibat dari perkosaan. Seumur hidup dia akan menderita, mengalami trauma. Dia tak hanya sakit saat diperkosa, tapi usai diperkosa pun jiwanya sakit, sakit dan sakit. Seumur hidup!


Secara sosial kasus perkosaan itu lebih berat dari pembunuhan. Korban perkosaan menderita sangat panjang. Sekali lagi seumur hidup dia menderita. Dia memang tak dihukum, tapi masyarakat yang tak mengerti kadang secara sosial menghukum dia dengan memandang rendah. Jadi kurang apalagi penderitaan korban perkosaan.

Saya ingat, begitu gemasnya terhadap hukuman ringan pada pemerkosa, sampai ada kalimat sarkastis: apakah hakim perlu lebih dahulu merasakan derita, anak atau istrinya diperkosa? Naudzubillah.

Maaf, manusia sejenis Daming Sanusi, tak layak jadi hakim Agung. Bahkan dunia hukum negeri ini, harus menyesal ada Daming sebagai seorang hakim. Komisi Yudisial, saya pikir harus menelisik, menginvestigasi dan mencari hakim yang punya cara pandang sejenis. Lalu, buang ke laut. Sebab, jika dia sudah memandang kejahatan kemanusiaan pemerkosaan dengan mengecilkan, kasus lain seperti korupsi, akan jadi mainan kecil.

0 comments:

Blogger Template by Clairvo