Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo blusukan ke beberapa pemusatan latihan olahraga nasional pada Jumat ini, 25 Januari 2013. Ia mengunjungi kantor Pengurus Besar (PB) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), PB Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina), PB Wushu Indonesia, dan PB Persatuan Panahan Indonesia (Perpani). Bahkan Roy pun berkunjung dadakan ke pemusatan latihan nasional karate di pusat latihan fisik Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di kompleks Gelora Bung Karno, Senayan.

Dalam kunjungan itu, Roy mendengarkan keluhan-keluhan para atlet, pelatih, dan pengurus cabang olahraga, termasuk soal minimnya fasilitas latihan. Roy pun terlihat antusias mendengarkan dan beberapa kali mencoba beberapa peralatan olahraga seperti ketika mengunjungi wushu dan panahan.

Menanggapi keluhan dan masukan yang datang kepadanya, Roy pun angkat bicara. "Negara memang terbatas untuk mendukung soal dana. Itu pun sudah saya sampaikan kepada mereka. Tapi saya salut karena para atlet maksimal dengan keterbatasan ini," kata Roy Suryo.

Adapun terkait manuver blusukan yang dilakukannya, Roy memberi alasan. "Ini adalah langkah kecil yang saya lakukan. Saya ingin mendapat masukan langsung dari cabang. Jadi, ketika menyusun anggaran, saya bisa menggambarkan langsung. Saya memang harus banyak belajar," ujar Roy.

Selain mengunjungi beberapa pelatnas hari ini, Roy telah mengunjungi beberapa pelatnas cabang olahraga lainnya, seperti bulu tangkis dan taekwondo. "Saat itu juga banyak masukan saya dapat. Saya bisa diskusi program langsung dengan pengurusnya," katanya lagi.

Roy juga menyampaikan gagasannya soal jaminan masa depan atlet dalam kunjungan tersebut. Menurut dia, para atlet harus diberi kemudahan dalam menjalani pendidikan di masa muda, sehingga bekal pendidikan tersebut bisa digunakan saat telah pensiun sebagai atlet.

"Pendidikan untuk atlet itu memang penting. Kemarin, ketika bertemu Menteri Pendidikan Nasional di Istana Wakil Presiden, saya sudah menyampaikan keinginan pendidikan untuk atlet. Kebetulan nanti ada kurikulum baru, mudah-mudahan bisa disinergikan," kata Roy. "Jangan sampai setelah lewat usia emas, misalnya, justru menjadi petugas keamanan." 

Terkait dana pelatnas SEA Games yang masih belum cair, Menteri Roy berjanji akan membantu mempercepat pencairannya. Sampai saat ini, pembahasan anggaran olahraga memang masih tertahan di Dewan Perwakilan Rakyat. "Nanti tanggal 10 Februari ada rapat dengar pendapat dengan DPR. Statusnya anggaran olahraga memang masih bintang, tertahan karena ada syarat tertentu yang kurang. Sebagai mantan anggota DPR, saya akan menjelaskan itu dan membantu pencairan segera," kata Roy.