Tempo musik yang cepat, kata Moore, menyebabkan pengemudi secara tak sadar mempercepat laju kendaraan sesuai hentakan lagu, yang bisa membahayakan keselamatan berkendara. "Juga, mendengarkan musik yang tidak Anda suka bisa menyebabkan stres dan gangguan. Dan ini juga berpengaruh negatif dalam berkendara," kata dia.

Berkendara sambil mendengarkan musik memang asyik. Banyak orang melakukannya, apalagi yang didengarkan adalah lagu-lagu dari penyanyi atau grup musik kesukaan. Namun, demi keamanan, tundalah untuk menikmati musik-musik tertentu saat mengemudi.

Sebuah studi yang dilakukan peneliti London University, Inggris, mengungkapkan musik-musik tertentu bisa sangat berbahaya jika didengarkan saat mengemudi. Di antara musik yang membahayakan adalah lagu dari band Black Eyed Peas berjudul Hey Mama. Peneliti menilai lagu yang dirilis pada 2004 itu sebagai lagu yang paling berbahaya saat mengemudi. Di lain pihak, lagu Come Away with Me milik Norah Jones sebagai lagu yang paling aman.

Dalam studinya, peneliti melibatkan delapan partisipan, empat laki-laki dan empat perempuan. Mereka diminta mengemudi masing-masing sejauh 805 kilometer (500 mil). Pada 402 kilometer pertama, partisipan tidak mendengarkan musik sama sekali.

Setelah menempuh jarak tersebut, pengemudi diizinkan mendengarkan musik yang telah disediakan dalam daftar lagu (playlist). Jenis musik yang disediakan adalah dance, hip-hop, heavy metal, dan klasik. Selama perjalanan itu, kecepatan, pengereman, dan akselerasi berkendara partisipan dilacak oleh peneliti dengan mengggunakan aplikasi telepon pintar.

Hasilnya, peneliti menemukan musik secara signifikan mempengaruhi cara partisipan berkendara. Seorang partisipan perempuan yang mendengarkan musik hip-hop ternyata paling agresif berkendara dibanding partisipan lainnya. Dia berakselerasi dan mengerem lebih cepat. Sementara itu, musik heavy metal membuat seorang partisipan laki-laki paling mengebut dibanding partisipan lainnya. Pendengar musik heavy metal lainnya yang seorang perempuan dilaporkan mengebut karena dia "tidak ingin mendengar musik itu lagi". 

Menariknya, ketika orang mungkin mengira musik klasik akan membawa efek menenangkan dalam berkendara, justru yang didapat adalah musik jenis itu membuat partisipan jadi tak menentu. Seorang partisipan perempuan menyatakan campuran tempo yang berbeda pada musik klasik membuat dia terganggu dan sakit kepala.

Psikolog dari London University, Simon Moore, mengatakan musik yang ideal untuk berkendara adalah yang punya tempo sesuai dengan denyut jantung manusia, yaitu 60-80 hentakan (bit) per menit. "Musik dengan bit cepat bisa membuat pengemudi gembira dan bergairah yang menyebabkan dia lebih berkonsentrasi pada musik ketimbang jalan," kata Moore sebagaimana dilansir Medical Daily dari Confused.com.

Selain itu, kata Moore, tempo musik yang cepat menyebabkan pengemudi secara tak sadar mempercepat laju kendaraan sesuai bit lagu. "Juga, mendengarkan musik yang tidak Anda suka bisa menyebabkan stres dan gangguan dan ini juga berpengaruh negatif dalam berkendara," kata dia.

Peneliti dari London University meneliti lagu-lagu yang dinilai paling berbahaya dan paling aman didengarkan saat mengemudi. Berikut paparannya: